Bismillaahirrahmaanirrahiem, berikut ini adalah terjemahan dari pesan via whatsapp yang dikirimkan oleh Akhuna Abu Hudzaifah Al Ma’ribi, yg hari Kamis lalu berangkat membawa donasi dan bantuan bagi Singa-singa Ahlussunnah dalam berjuang melawan kaum musyrikin syi’ah houtsi (antek Iran dan Yahudi) yang membantai saudara kita Ahlussunnah di Dammaj.

tggl 15/11/2013 pukul 9:17 malam

“Malam ini kami pergi mengunjungi ikhwah yang baru saja terluka dari Kitaf (Medang perang utama antara Ahlussunnah dan Syi’ah -pentj), yang dirawat di RS King Khaled, Najran (Saudi Arabia). Kami mendapati sesuatu yang sangat ajaib!! Kami mendapati ‘singa-singa yang dirantai’ dan menunggu-nunggu kapan mereka ‘dilepaskan’. Kami mendapati orang-orang yang menganggap sama antara hidup dan mati, maka berderailah air mataku melihat kondisi kita dan membandingkannya dengan ujian yg mereka hadapi karena Allah, dan betapa kuat keyakinan mereka terhadap Allah… terbayang pula sikap heroik yang mereka persembahkan, sedangkan kita hanya duduk di belakang mereka”.

 

tggl 15/11/2013 pukul 10:26 malam

“Bismillaahirrahmaanirrahiem. Berikut ini secuil dari kabar mereka yang terluka di Najran.

-jumlah korban luka yg ditampung di villa 30 orang, sedangkan yang dirawat di rumah sakit ada 25, dan mereka terus bertambah!!

-luka mereka kebanyakan pada tangan, kaki dan kepala.

-Semangat mereka sangat tinggi, dan mereka ridha dengan keadaan mereka. bahkan engkau akan takjub terhadap keridhaan sebagian dari mereka dan ketenangan hatinya. Ia bahkan menasehatimu agar sabar sebelum engkau menasehatinya untuk sabar dan meringankan penderitaannya. Allah berfirman: (ومن يؤمن بالله يهد قلبه) Siapa yg beriman kepada Allah niscaya Allah menunjuki hatinya. Menurut ‘Alqamah (murid Ibnu Mas’ud), ayat ini tentang seseorang yg tertimpa musibah dan ia sadar tahu bahwa itu berasal dari  Allah, maka ia ridha dan pasrah.

-Di sini engkau akan menyaksikan berbagai keajaiban dan karamah Allah bagi para mujahidin tersebut:

1-Banyak dari mereka yg terkena luka pada bagian yg MEMATIKAN, kendatipun demikian mereka TETAP SELAMAT dan hanya dirawat beberapa hari di RS, lalu keluar dan pindah ke villa (tempat perisitirahatan). Salah satunya tertembus peluru dari hidung dan keluar dari belakang kepala. Yang lain tertembus dari belakang kepala dan keluar dari hidungnya. Yang lain lagi tertembus dari pelipis dan keluar ke pelipis lainnya. Yang lain tertembus dari belakang leher dan keluar dari sisi lainnya. Yang lain tertembus dari samping mulutnya dan keluar dari leher, lalu masuk ke dalam pinggangnya. Yang lain ditembak dengan senjata B 22, dan mengenai punggungnya lalu bersarang di kepalanya. Yang lain menyaksikan granat meledak di depan mukanya, namun mukanya tidak rusak dan kini sudah mulai melihat kembali. Dan banyak lagi di antara mereka yang terkena peluru dan menembus di samping tulang. Dan banyak juga yang terpental keluar dari mobilnya setelah tergelincir dan berguling lebih dari 6 kali, namun tidak seorang pun dari mereka yang mati. Sebagian dari mereka hanya cedera namun tidak parah. Mereka semuanya sekarang membaik dengan cepat, dan tidak tinggal di rumah sakit melainkan beberapa hari saja, kemudian pindah ke tempat peristirahatan dan tertawa ria serta makan-makan bersamamu, kecuali tiga orang saja di antara mereka (yg tadi telah saya jelaskan kondisi cederanya) yang masih dirawat di RS. Disini engkau menyaksikan betapa besar perhatian dan kelembutan Allah serta pembelaanNYa terhadap hamba-hambaNya yang beriman… bagaimana Dia menyelematkan mereka dari luka-luka yg mematikan tersebut, dan mempercepat kesembuhan mereka. Maka segala puji bagi Allah.

2. Mereka bercerita kpd kami bagaimana kaum Rafidhah Houtsi menghujani mereka dengan mortir, peluru, roket RPG, dan berbagai senjata berat lainnya (granat, B 22, dll). semuanya berjatuhan di depan dan di atas mereka, namun Allah menyelamatkan mereka. Dan bila ada yang terkena, maka sebagiannya hanya cedera sebagaimana yg saya ceritakan tadi. Adapun yang terbunuh maka sedikit sekali. (إن الله يدافع عن الذين آمنوا) “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman”.

-Adapun korban tewas dari pihak HOutsi, maka puluhan kali lipat jumlahnya. Salah satu contohnya, Houtsi pernah menyerang salah satu pos Ahlussunnah di Yafi’, dan berhasil membunuh 1 dan mencederai 5 orang, sedangkan yg terbunuh dari pihak Houtsi adalah 40-50 orang.

3. Kadang kala kita menembak secara acak ke tempat-tempat pertahanan Houtsi, dan kami terkejut karena banyak dari mereka yang terbunuh. Maha Benar Allah yang berfirman (وما رميت إذ رميت ولكن الله رمى) “Bukankah engkau yang mengenai sasaran ketika engkau melempar, akan tetapi Allah-lah yang mengenai sasaran”.

– Engkau akan tercengang menyaksikan kondisi sebagian dari mereka yang terluka parah, namun tetap optimis, berani, dan rindu untuk kembali ke medan jihad! Salah seorang dari mereka berkata: “Demi Allah, kami akan terus bergerak menumpas Houtsi hingga sampai ke Dammaj. dan Kami akan berbelanja di pasar-pasar Sha’da (Sha’da adalah propinsi di utara Yaman yg dikuasai oleh Houtsi, dan Dammaj terletak di tengah-tengah Sha’da -pentj). Kami akan membalas dendam bagi mereka yang terzhalimi dan mengembalikan mereka yang terusir dari kampung halamannya ke rumah-rumah mereka dengan izzah. (Catatan: houtsi telah mengusir sekitar 100 ribu orang warga sha’da dan sekitarnya yg tidak mau taat kepada mereka -pentj).

Pahlawan akidah tidaklah sama dengan pahlawan lainnya. engkau mendapati pada diri mereka ketabahan, keberanian, ketangguhan, kesabaran, dan keuletan serta sikap tahan menghadapi rasa sakit. Hati mereka demikian erat bergantung kepada Allah.

Aku pernah meruqyah salah seorang dari mereka, maka katanya: “Aku takut termasuk dalam golongan orang-orang yg minta diruqyah, sehingga tidak termasuk dalam 70 ribu orang yg masuk Jannah tanpa hisab?!”.

Maka kataku: “Tidak, karena kamu tidak minta untuk diruqyah”.

Salah seorang dari mereka menelpon keluarganya, lalu menangis meneteskan darah -bukan air mata-, karena kedua matanya terluka!! Diapun ditanya: “Mengapa kamu menangis?”.

“Aku ingat dengan saudara-saudaraku di medan perang!”.